Masjid Koutoubia: Ikon Keagamaan dan Arsitektur Marrakesh
2 mins read

Masjid Koutoubia: Ikon Keagamaan dan Arsitektur Marrakesh

Masjid Koutoubia adalah salah satu bangunan paling bersejarah dan terkenal di Marrakesh, Maroko. Terletak di pusat kota, masjid ini menjadi simbol penting bagi umat Islam sekaligus ikon budaya dan arsitektur Maroko. Dengan menara yang menjulang tinggi, Koutoubia tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga landmark yang mudah dikenali oleh penduduk dan wisatawan.

Sejarah dan Asal Usul Masjid Koutoubia

Masjid Koutoubia dibangun pada abad ke-12, tepatnya sekitar tahun 1150-an, oleh Dinasti Almohad. Nama “Koutoubia” berasal dari kata Arab “kutubiyyin,” yang berarti penjual buku, karena di sekitar masjid dulunya terdapat pasar buku yang ramai. Pendirian masjid ini mencerminkan kemajuan kebudayaan dan kekuatan politik Almohad di wilayah tersebut.

Menara Koutoubia yang menjulang setinggi 77 meter adalah salah satu menara masjid tertua dan terbesar di dunia. Desain menara ini menjadi inspirasi bagi banyak menara lainnya, termasuk Menara Giralda di Sevilla, Spanyol, dan Menara Hassan di Rabat, Maroko.

Arsitektur dan Keunikan Masjid Koutoubia

Masjid Koutoubia dibangun dengan gaya arsitektur khas Maroko yang menggabungkan elemen Islam dan pengaruh Andalusia. Bangunannya menggunakan batu berwarna merah khas Marrakesh yang memberikan kesan hangat dan kokoh.

Menara masjid dihiasi dengan pola geometris dan kaligrafi Islam yang indah. Di puncaknya terdapat tiga bola logam berlapis emas yang menjadi ciri khas dan simbol keagungan masjid ini. Selain itu, tata letak masjid yang luas dengan halaman terbuka memungkinkan jamaah melakukan ibadah dalam suasana nyaman dan tenang.

Fungsi dan Peran Koutoubia Saat Ini

Saat ini, Masjid Koutoubia masih aktif digunakan sebagai tempat ibadah utama bagi warga Marrakesh. Selain fungsi religius, masjid ini juga menjadi daya tarik wisata budaya yang sangat penting. Banyak pengunjung dari seluruh dunia datang untuk mengagumi arsitektur dan belajar tentang sejarah Islam di Maroko.

Area sekitar masjid juga berkembang menjadi pusat kehidupan kota dengan taman-taman hijau dan kafe, sehingga Koutoubia menjadi tempat yang ramai dikunjungi, terutama saat sore hari dan waktu shalat.